STOP BULLYING

STOP BULLYING






Bullying adalah tindakan yang di sengaja maupun tidak sengaja tetapi dengan jelas menyebabkan ketidaknyamanan, penghinaan, kerugian, kejahatan, dan penderitaan bagi korban yang dapat menyebabkan lingkungan yang tidak menyenangkan dimana korban sama sekali tidak menginginkan perlakuan tersebut.

Bullying dapat terjadi di manapun, seperti: rumah, sekolah, dan masyarakat.

Berikut merupakan contoh tindakan Bullying di sekolahan dan cara mengatasinya:



  1. Memerintah adik kelas dengan sesuka hati, banyak kakak kelas yang merasa lebih tau tentang sekolah sehingga sesuka hati memerintah adik kelas untuk melakukan ini itu.

  2. Melakukan pemalakan, meminta uang secara paksa kepada orang lain karena merasa ditakuti oleh orang lain.

  3. Melakukan tindakan konyol yang seharusnya tidak pantas di lakukan, peserta didik baru biasanya melewati masa pengenalan lingkungan sekolah. Kegiatan tersebut biasanya di pandu oleh pengurus OSIS. Hal konyol tapi memalukan sering di perintahkan oleh anggota OSIS kepada peserta didik baru.

  4. Hukuman fisik untuk kesalahan yang tidak jelas, kegiatan ekstrakulikuler juga menjadi tempat untuk melakukan perundungan. Ketika terlambat datang dalam kegiatan maka akan mendapat hukuman yang sangat berat.

  5. Mengolok-olok menggunakan nama orang tua, banyak anak yang mendapat panggilan yang kurang sopan yaitu memanggil seorang anak dengan nama bapak atau ibunya.  

Cara mengatasi Bullying di sekolah :



  1. Deteksi tindakan bullying sejak dini

  2. Memberikan sosialisasi terkait bullying

  3. Memberikan dukungan pada korban

  4. Membuat peraturan yang tegas tentang bullying

  5. Memberikan teladan atau contoh yang baik

  6. Mengajarkan siswa untuk melawan bullying

  7. Membantu pelaku menghentikan perilaku buruknya

Banyak alasan mengapa seorang anak melakukan pembullyan terhadap anak lainya, salah satunya adalah dari keluarga, jika seorang anak di didik dengan penuh kasih sayang dan tanpa kekerasan maka anak tersebut berpeluang untuk tidak melakukan tindakan bullying. 

Namun apabila seorang anak di didik dengan kekerasan dan selalu di banding-banding kan maka anak tersebut memiliki pontensi untuk melakukan tindakan bullying terhadap teman-teman di sekitarnya.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah adat Jawa

Interior Rumah Jepang Tradisional

SMK NEGERI 2 SUKOREJO